Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan webinar kepramukaan ini. Terbukti, dari target 450 peserta, ternyata yang mendaftar dan berpartisipasi dalam webinar mencapai 725 peserta yang tidak hanya berasal dari Jawa Timur, namun juga banyak diikuti peserta dari Jawa tengah, Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan banyak lagi.
Dalam sambutannya, kak Nurul menyampaikan apresiasi kepada panitia, peserta dan narasumber yang telah berpartisipasi aktif dalam acara webinar. Lebih lanjut dikatakan bahwa sebagai pramuka harus memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjalani aktifitas sehari-hari di tengah-tengah pandemic, seperti menggunakan masker, membawa handsanitizer, sering mencucui tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari keuruman. Pramuka harus menjadi pelopor pelaksanaan protocol Kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Narasumber pertama yang memaparkan materinya adalah kak Hanafi. Dengan mengambil judul materi “Pramuka di Era Pandemi Covid-19”, kak Hanafi menekankan bahwa Pendidikan kepramukaan yang berfumgsi membentuk karakter dan akhlak yang mulia, harus mulai dapat berdampingan dengan pandemic covid-19. Kegiatan pembinaan dan pelatihan kepramukaan tetap dapat dilaksanakan, baik secara daring maupun secara tatap muka namun tetap menerapkan protocol Kesehatan.
Selanjutnya kak Dji An selaku narasumber kedua memaparkan materi yang berjudul “Peran Kwarcab Bojonegoro pada Tatanan Normal Baru” menyampaikan bahwa organisasi/Lembaga harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM), materi dan prosedur/cara pelatihan atau pembinaan yang sesuai dengan kondisi darurat di Indonesia. Secara esensi, materi yang disampaikan, baik materi pokok maupun materi pendukung tetap harus dilaksanakan, namun dengan menerapkan protocol Kesehatan.
Pembinaan kepramukaan dengan unggul dipaparkan oleh kak Yatno. Dengan mengambil judul materi “Membina dengan Unggul”, banyak hal yang disampaikan oleh kak Yatno. Konsep merdeka belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, dapat diadopsi oleh Gugus Depan (Gudep) dalam melaksanakan pembinaan kepramukaan. Fungsi Gudep sebagai satuan organisasi, satuan Pendidikan dan satuan operasional harus mempu mengejawantahkan merdeka belajar dalam Pendidikan kepramukaan, diantara dengan merdeka berlatih, diferensial keunggulan, diversifikasi hasil, desiminatif dan dinamis. Dalam situasi pandemic sperti ini, pelatihan dan pembinaan kepramukaan dapat dilaksanakan secara daring/online, sehingga bukan tidak mungkin, dalam beberapa tahun mendatang, anggota Gudep tidak hanya peserta didik dari gudep tersebut, namun bisa berasal dari luar gudep, mengingat akses komunikasi secara daring dapat menjangkau semua tempat.
Setelah paparan materi dari para narasumber, acara dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta yang disampaikan melalui live chat youtube maupun zoom. Tepat pukul 12.00 webinar diakhiri dengan closing statemen dari masing-masing narasumber.
Posted by 10.19 and have
2
komentar
, Published at
Trimakasih atas ilmunya kak.
BalasHapusThank you so much...
BalasHapus